Jumat, 17 Mei 2013

Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES) 2013

PERSAYARATAN  pemilihan mahasiswa berprestasi (Mawapres),  sebagai berikut :
  • Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya, dan berusia tidak lebih dari 23 tahun pada tanggal 20 Juni 2013 (dengan tanda bukti fotocopy KTM atau surat keterangan yang berlaku).
  • Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal 2,75 (dengan tanda bukti fotocopy KHS terakhir).
  • Aktif di kegiatan ekstra dan ko-kurikuler (dengan tanda bukti fotocopy piagam dan/atau sertifikat yang berlaku dalam 2 tahhun terakhir).
  • Membuat ringkasan karya ilmiah minimal 2 halaman kertas A4 1½ spasi, dengan format penulisan Judul, Latar Belakang, Permasalahan, Pembahsan, dan Kesimpulan.
Semua persyaratan di atas dikumpulkan di jurusan/program studi paling lambat tanggal 12 April 2013.
TAHAPAN PEMILIHAN sebagai berikut :
  1. Dari semua berkas yang terkumpul di jurusan/program studi, akan dipilih 5 (Lima) calon yang mewakili jurusan/program studi untuk mengikuti workshop penulisan karya ilmiah oleh Dr.Moch. Bruri Triyono (Dekan Fakultas Teknik UNY) yang diadakan pada tanggal 20 April 2013.
  2. Tanggal 22 April 2013 panitia jurusan/program studi akan memilih 1 (satu) orang mahasiswa sebagai juara Mawapres tingkat jurusan/program studi.
  3. Berkas Mawapres jurusan/program studi dengan karya ilmiah yang sudah diperbaiki (ditulis lengkap), diserahkan ke panitia tingkat institusi/Politeknik (ruang PPMI) paling lambat tanggal 27 April 2013.
  4. Tanggal 30 April 2013 juara Mawapres tingkat jurusan/program studi mempresentaskan karya ilmiahnya dalam Bahasa Inggris di depan dewan juri, untuk dipilih menjadi juara Mawapres tingkat institusi.
  5. Tanggal 2 Mei 2013 bertepatan Upacara HARDIKNAS di Kampus POLSRI, pengumuman dan pembagian Hadiah secara simbolis oleh Direktur
  6. Tanggal 8 Mei 2013 pengiriman berkas juara intitusi ke Direktorat Belmawa  DIKTI untuk diikutsertakan pada pemilihan MAWAPRES tingkat nasional.

Kamis, 16 Mei 2013

Dosen PNP Mengikuti Degree Bridging di Taiwan

Selasa, 09 April 2013 diadakan acara pelepasan secara resmi bagi 17 orang Dosen dari PNP untuk mengikuti program Degree Bridging ke Taiwan, acara pelepasan tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Politeknik Negeri Padang, Bapak Aidil Zamri, ST.,MT. Pada acara tersebut Bapak Direktur sangat menyambut positif dari kegiatan ini, dalam rangka memperbanyak jumlah Doktor yang berasal dari Politeknik Negeri Padang. Sampai saat ini baru sekitar 10 orang dari dosen Politeknik Negeri Padang yang sudah Doktor, hal itu berarti baru sekitar 3.61 % dari semua dosen yang ada. Kalau seandainya semuanya (17 orang) ini nanti berhasil menyelesaikan Doktornya di Taiwan, hal ini besar kemungkinan dosen PNP yang sudah berijazah Doktor lebih dari 10 %. Hal ini sangat kita perlukan dalam rangka mempersiapkan jenjang pendidikan Magister Terapan di Politeknik Negeri Padang.

Bapak Albar selaku Pudir 1 juga mengharapkan kepada 17 orang dosen yang akan berangkat diharapkan berhasil mendapatkan LoA dari perguruan tinggi yang ada di negara Taiwan. Selain itu beliau juga mengharapkan agar staf dosen yang berangkat ke Taiwan dapat menjajaki kemungkinan kerjasama dengan perguruan tinggi di Taiwan. Karena adanya kerjasama dalam bentuk MoU/MoA dengan perguruan tinggi yang ada di luar negeri sangat diperlukan dalam rangka menuju World Class University.

Program Degree Bridging ini adalah program yang dipersiapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) untuk menjembatani dosen vokasi  agar memiliki akses yang luas untuk studi lanjut, kata Direktur Politeknik Negeri Padang, Bapak Aidil Zamri, ST.MT. “Semangatnya ini adalah belajar untuk mempersiapkan diri ke jenjang yang lebih tinggi maka belajarlah di sana dengan sungguh-sungguh supaya sukses ini adalah bentuk wujud syukur,”. Direktur juga mengemukakan kekuatan adalah amanah. Kekuatan atau kemampuan mengemban amanah bukan pada kuantitas (banyak dan sedikit) amanah yang diemban, melainkan pada kualitas diri kita dalam mengemban amanah. Kekuatan itu antara lain kekuatan hati, akal, dan fisik. Jika dari awal niatnya belajar, maka jika sampai negara tujuan seraplah ilmu semaksimal mungkin dan terapkan ilmu itu di Politeknik Negeri Padang nantinya.

Nantinya rombongan keberangkatan dipisah menjadi dua tujuan Airport yakni menuju : Taipei (TPE) dan Kaohsiung (KHH). Adapun staf yang akan mengikuti Program Degree Bridging ke Taiwan adalah :

ARombongan Taipei (TPE)
NoNamaJurusanPerguruan Tinggi di Taiwan
1
2
3
Deddy Prayama, S.Kom., MISD
Indri Rahmayuni, ST., MT
Rika Idmayanti, ST., M.Kom
Teknologi Informasi
Teknologi Informasi
Teknologi Informasi
National Taipei University of Technology
4
5
6
7
Firdaus, ST,.MT
Hendrick, SST., MT
Rikki Vitria, SST., M.Sc
Khairul Amri, S.Si.,M.Si
Teknik Elektro
Teknik Elektro
Teknik Elektro
Teknik Mesin
National Taiwan University of Science and Technology
8Yance Sonatha, S.Kom., MTTeknologi InformasiNational Dong Hwa University

BRombongan Kaohsiung (KHH)
NoNamaJurusanPerguruan Tinggi di Taiwan
9
10
Budhi Bakhtiar, SST., MMm
Willson Gustiawan, SE., M.Si
Teknik Elektro
Administrasi Niaga
National Yunlin University of Science and Technology
11
12
13
14
15
16
Deni Endriani, SS, MPar, MGSVT
Ismail, SST.,MT
Novrina Chandra, SE., MM, Ak
Reno Fithri Meuthia, SE., M.Si, Ak
Yossi Septriani, SE., M.Acc, Ak
Zahara, SE, M.Ak, Ak
Administrasi Niaga
Teknik Elektro
Akuntansi
Akuntansi
Akuntansi
Akuntansi
National Kaohsiung University of Applied Sciences
17Ruzita Sumiati, ST., MTTeknik MesinKun Shan University
Pendidikan di negara Taiwan tidak diragukan lagi hal ini bisa dilihat dari Ranking Perguruan Tinggi seperti National Taiwan University itu berada pada posisi 38 Dunia. Lebih lengkap Ranking Perguruan Tinggi di Taiwan silahkan klik link ini.
 

Rabu, 15 Mei 2013

Mengapa Politeknik

Tak terasa sudah sebulan ku menjlani kehidupan di kampus ITS selama 1 Bulan.1 Bulan terasa sangat berat
karena bertepatan dengan bulan suci ramadhan 14230 H.Setiap hari ku jalani
hari hari dengan kuliah di kampus tercinta Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya yang merupakan salah satu politeknik negeri yang ada di indonesia.
Ada hal yang menarik memang bila dibandingkan dahulu ketika masih menjadi siswa
di Blitar, kalau di Blitar berpuasa di bulan Ramdhan mungkin godaannya adalah
lapar…. kalau di Surabaya godaannya adalah haus… hehe :D

Kuliah di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya memang cukup berat dan sangat
dituntut kondisi yang prima setiap saat.Perkuliahan dimulai pukul 07.00 sampai
dengan pukul 15.00 (itu kalau tidak ada praktek, kalau da praktek bisa sampai jam 17.00)
Walaupun berat ada hal hal yang menurutku sangat menguntungkan kuliah di Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya.

Tulisanku kali ini akan menyoroti gimana perkuliahan di Politeknik itu.
Yang jelas, kuliah di Politeknik itu berat!!! :( tapi tidak akan berat kalau
dilaksanakan dengan Ikhlas dan sesuai aturan :)

Kelemahan Politeknik Menurutku :
1.Jam Perkuliahan yang panjang 07.00 s.d 17.00
Kelebihan Politeknik Menurutku :
1.Dengan jam perkuliahan yang panjang tiap harinya dapat mengalihkan waktu
yang akan terbuang sia-sia. (dibandingkan dengan S1, yang jadwal perkuliahan tidak menentu
tiap harinya) tentu sebuah pemborosan waktu.Belum lagi godaan luar yang senantiasa mengancam
karena banyak waktu luang (kalau politeknik tidak memungkinkan,karena 1 hari full dikampus)
2.Melatih mental dan jam kerja yang tinggi (lebih dari 8 jam).
3.Link ke Industri yang lebih baik (Insyaallah kuliah langsung dapet kerja).
4.Tugas yang dapat dikerjakan di kampus. di Politeknik (1 SKS = 2jam)
5.Menciptakan Lulusan yang SKILLFULL (tak hanya jago Teori tapi juga Praktek)
Nah, Insyaallah karena alasan alasan itulah aku memilih Politeknik sebagai Institusi
ku untuk melanjutkan study.

Senin, 13 Mei 2013

Politeknik Negeri Banyuwangi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meresmikan penegerian Politeknik Banyuwangi, Minggu, 24 Februari 2013 di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti Poltek Poliwangi.

Menteri Nuh memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak di Banyuwangi yang terus menerus berupaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Menurut Mendikbud, penegerian Poliwangi ini merupakan bagian dari upaya tersebut. “Banyuwangi termasuk salah satu daerah yang terbaik dalam pengembangan pendidikan,” katanya di Politeknik Banyuwangi, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (24/02/2013).

Hadir pada peresmian tersebut Bupati Banyuwangi Abdulah Azwas Anas dan Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud Achmad Jazidie.
Mendikbud mengatakan, letak Banyuwangi yang berada di daerah perbatasan, Poliwangi dapat menjadi pusat unggulan di kawasan Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Karena itu, Mendikbud mendorong Poliwangi untuk mengembangkan diri, termasuk tenaga pendidiknya untuk melanjutkan pendidikan.
Pada kesempatan yang sama, Mendikbud juga mensosialisasikan kurikukum 2013. Pada paparannya, Mendikbud menyampaikan peluang Indonesia menjadi negara besar pada tahun 2030 sebagaimana diramalkan McKensey. “Kurikulum ini di desain untuk menjawab tantangan masa depan tersebut,” katanya.
Menurut mantan Rektor ITS ini, perubahan kurikulum harus dilakukan karena kebutuhan di masa depan juga berubah.. Perbaikan kurikulum, kata dia, harus memperkuat pencapaian standar kompetensi lulusan yang meliputi sikap, keterampilan, maupun pengetahuan. “Kurikulum 2013 akan menjamin tercapainya tujuan ini,” ucapnya.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan dalam pengembangan Poliwangi mengandalkan kerjasama dengan swasta (private partnership) di samping APBD. “Baru setelah itu kami minta bantuan APBN,” ujarnya.

 Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud  Achmad Jazidie, mengatakan, dengan penegerian Poliwangi ini maka politeknik negeri semakin banyak. “Sejak 2010, sejumlah politeknik yang dinegerikan di antaranya di Bengkalis, Batam, Bangkabelitung, Balikpapan, dan Nusautara,” katanya. IH

Minggu, 12 Mei 2013

Mendikbud Resmikan Politeknik Negeri Banyuwangi

BANYUWANGI, suaramerdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh meresmikan penegerian Politeknik Banyuwangi (Poliwangi). Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti.

Nuh menyambut baik semua pihak yang terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menjamin keterbukaan akses. Menurutnya, penegerian Poliwangi merupakan salah satu wujud nyata.
Dirinya menilai, Banyuwangi merupakan salah satu wilayah yang strategis untuk mengembangkan pendidikan. Selain itu, sambung dia, Banyuwangi juga merupakan salah satu daerah yang komit dalam mengembangkan pendidikan.

“Poliwangi dapat menjadi pusat unggulan di kawasan Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Oleh karena itu, Poliwangi harus terus mengembangkan diri, termasuk tenaga pendidikanya untuk melanjutkan pendidikan," kata Nuh di Politeknik Negeri Banyuwangi, Banyuwangi, Jawa Timur.

Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kemdikbud, Achmad Jazidie mengatakan, sudah ada beberapa politeknik yang berubah status menjadi negeri. "Sejak 2010, sejumlah politeknik yang dinegerikan diantaranya di Bengkalis, Batam, Bangkabelitung, Balikpapan, dan Nusautara," ungkapnya.

Sabtu, 11 Mei 2013

Sekilas tentang kualitas politeknik

Politeknik merupakan satu bagian dari Sistem Pendidikan Nasional khususnya pendidikan tinggi yang berusaha mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), melalui jalur pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi selalu berpartisipasi aktif menegakkan perekonomian bangsa dan negara, melalui SDM yang mempunyai keterampilan yang praktis dan memadai.
Program Pendidikan Politeknik merupakan jalur Pendidikan Vokasi pada tingkat Perguruan Tinggi yang membekali lulusannya dengan keterampilan yang didukung dengan pengetahuan dasar teoritis yang cukup dan sikap disiplin yang tangguh. Dengan bekal itu, diharapkan alumni Politeknik betul-betul menjadi tenaga vokasional di bidangnya, khususnya di bidang Keteknikan (Engineering) dan Tata Niaga (Commerce).
Dasar hukum Pendirian Politeknik adalah Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No. 032 DJ/KEP/1979, tentang pembentukan Politeknik di 6 (enam) Daerah/Perguruan Tinggi.
Di Indonesia, sistem pendidikan politeknik sudah dirintis sejak Pelita II. Awalnya dibuka pendidikan Politeknik Mekanik Swiss di Bandung pada tahun 1976 yang menjadi model pendidikan Politeknik, kemudian sekarang bernama Politeknik Manufaktur (POLMAN) Bandung yang dinilai berhasil baik. Pembangunan Pendidikan Politeknik dilakukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai suatu proyek pemerintah yang dibiayai dengan bantuan Bank Dunia (World Bank).
Pembangunan Tahap I (pertama), dimulai pada tahun 1979 sebanyak 6 (enam) lokasi Politeknik, yang menyebar di :
Medan : Politeknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Palembang : Politeknik Universitas Sriwijaya (UNSRI)
Jakarta : Politeknik Universitas Indonesia (UI)
Bandung : Politeknik Institut Teknologi Bandung (ITB)
Semarang : Politeknik Universitas Diponegoro (UNDIP)
Malang : Politeknik Universitas Brawijaya (UNIBRAW)

Potensi Politeknik
Bila dibandingkan jumlah penduduk di Indonesia dengan jumlah politeknik yang ada maka sangatlah kurang. Sebagai perbandingan, di Arab Saudi dengan penduduk 20 juta punya politeknik sebanyak 60 buah dan di Finlandia dengan penduduk 6 juta punya politeknik sebanyak 50 buah, sementara Indonesia pada tahun 2009 dengan penduduk 220 juta lebih hanya punya 27 politeknik negeri dan beberapa politeknik swasta. Politeknik Negeri yang ada Indonesia antara lain:
1. Politeknik Manufaktur Bandung
2. Politeknik Negeri Jakarta
3. Politeknik Negeri Medan
4. Politeknik Negeri Bandung
5. Politeknik Negeri Semarang
6. Politeknik Negeri Sriwijaya
7. Politeknik Negeri Lampung
8. Politeknik Negeri Ambon
9. Politeknik Negeri Padang
10. Politeknik Negeri Bali
11. Politeknik Negeri Pontianak
12. Politeknik Negeri Ujung Pandang
13. Politeknik Negeri Manado
14. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
15. Politeknik Negeri Banjarmasin
16. Politeknik Negeri Lhokseumawe
17. Politeknik Negeri Kupang
18. Politeknik Elektronik Negeri Surabaya
19. Politeknik Negeri Jember
20. Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
21. Politeknik Pertanian Negeri Kupang
22. Politeknik Perikanan Negeri Tual
23. Politeknik Negeri Malang
24. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
25. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
26. Politeknik Negeri Samarinda
27. Politeknik Negeri Media Kreatif
28. Politeknik Negeri Madiun

Saat ini perbandingan politeknik dengan universitas masih tidak berimbang. Bila ingin meningkatkan mutu pendidikan maka rasio universitas dengan politeknik harus seimbang. Pada saat ini di Indonesia terdapat sekitar 6.800 SMK yang tiap tahun meluluskan 1 juta lulusan. Jika saja 10 persen (100.000) lulusan SMK melanjutkan ke politeknik maka 27 politeknik negeri dan beberapa politeknik swasta yang ada di Indonesia tidak akan bisa menampung lulusan SMK. Kebanyakan politeknik negeri hanya menampung 1.500-an lulusan SMA/SMK sehingga jumlah politeknik mesti ditambah banyak di negeri ini.

Tujuan Politeknik
Salah satu tujuan didirikan pendidikan politeknik di Indonesia adalah untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri atau perusahaan (link and match), sehingga lulusan politeknik memiliki daya saing tinggi untuk mendapatkan pekerjaan.
Pendidikan politeknik diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja profesional pada level supervisi di industri. Pendidikan politeknik adalah pendidikan tinggi vokasi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu, maksimal jenjang pendidikannya setara dengan program sarjana.
Sistem penyelenggaraan pendidikan yang diterapkan di politeknik adalah sistem paket, dimana setiap mahasiswa wajib mengikuti semua mata kuliah yang tercantum dalam kurikulum. Sistem paket diterjemahkan sebagai jumlah mata kuliah dengan total SKS per semester. Di samping menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memiliki keterampilan, lulusan politeknik dididik untuk memiliki jiwa wirausaha, berbudaya, berwawasan lingkungan serta mampu bersaing di tingkat nasional maupun tingkat internasional.
Globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat menuntut tersedianya tenaga ahli yang terampil dan profesional dalam mengelola industri. Kebutuhan akan tenaga terampil dan profesional tersebut merupakan tugas bagi semua pihak khususnya bagi dunia pendidikan untuk memenuhinya. Meskipun secara kuantitatif cukup banyak lembaga yang bergerak di dunia pendidikan, namun lembaga yang menyelenggarakan pendidikan di jalur profesional relatif masih sangat kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan dunia industri. Terlebih jika dikaitkan dengan kualitas lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan di jalur pendidikan profesional tersebut, masih sangat terbatas jumlah lembaga pendidikan mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan kalangan industri.

Sistem Perkuliahan Politeknik
Sistem belajar mengajar dan kurikulum politeknik pun memiliki perbedaan dengan program studi jenjang sarjana. Untuk perkuliahan, politeknik menggunakan sistem paket yang disesuaikan sama seperti yang digunakan dalam industri. Salah satunya adalah jam kuliah yang menyerupai jam kerja. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa terbiasa dengan dunia kerja. Mahasiswa yang masuk politeknik seolah-olah sudah bekerja di suatu perusahaan. Lulusan politeknik disiapkan untuk mampu bekerja yang betul-betul mengembangkan keterampilan, untuk mencapai standar yang jelas, teliti, dan relevan di bidangnya masing-masing.
Berdasarkan data tingkat keterserapan dunia usaha dan dunia industri lulusan politeknik relatif tinggi. Ini berarti terdapat relevansi yang kuat antara kurikulum yang diterapkan dengan tuntutan lapangan kerja. Di saat krisis global masih berlangsung, dunia industri lebih banyak mencari sumber daya manusia (SDM) dari lulusan politeknik.

Peluang Lulusan Politeknik
Di sejumlah negara maju, meyakini bahwa program jalur pendidikan vokasional seperti politeknik merupakan andalan. Artinya, menjadi tumpuan bagi negara tersebut itu dalam membangun sistem kerja yang dapat sukses memasuki persaingan global. Dengan program berbasis keterampilan kerja dan vokasi, banyak negara berhasil membangun ekonomi mereka dan lapangan kerja banyak diisi tenaga-tenaga vokasi berilmu pengetahuan. Dalam rangka mengisi kebutuhan dunia industri dengan tenaga kerja yang handal dan profesional, politeknik memegang peranan yang sangat penting. Politeknik sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan lulusan siap kerja (karena merupakan jalur pendidikan professional) sangat diharapkan dan bahkan dituntut untuk dapat mempersiapkan lulusan berdaya saing tinggi dan secara optimal mampu memenuhi dunia industri.
Kuliah di politeknik memiliki prospek yang cerah. Bahkan saat ini kebutuhan akan tenaga ahli di bidang teknik semakin dibutuhkan. Hal ini mengingat perkembangan dunia industri di Indonesia yang semakin lama semakin berkembang. Namun masih banyak masyarakat yang memiliki pandangan yang salah mengenai politeknik. Mereka masih beranggapan jenjang diploma terutama teknik, tidak bergengsi dan tidak ada jaminan masa depan.
Politeknik menawarkan program pendidikan vokasi pada berbagai jenjang pendidikan. Sebagai pengakuan dan bukti kelulusan, pendidikan politeknik memberikan ijazah dan hak untuk menggunakan gelar vokasi. Gelar vokasi terdiri atas Ahli Pratama (disingkat A.P) bagi lulusan program Diploma I, Ahli Muda (disingkat A.Ma.), Ahli Madya (disingkat A.Md) bagi lulusan Program Diploma III, dan Sarjana Sains Terapan (disingkat S.ST) bagi lulusan Program Diploma IV yang ditempatkan di belakang nama pemilik hak atas penggunaan gelar yang bersangkutan.

Namun disayangkan minat para lulusan SLTA atau masyarakat umumnya relatif rendah untuk menimba ilmu pada jalur pendidikan vokasional ini karena pada kenyataannya di lapangan, mereka lebih tertarik kepada gelar sarjana atau S-1 yang keren atau bergengsi walaupun faktanya angka pengangguran sarjana S-1sangat besar di level tersebut.
Saat ini banyak hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih tempat kuliah untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ada banyak yang berpendapat bahwa membuat keputusan yang tepat dalam memilih tempat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi menjadi penentu masa depan. Bergabunglah dengan politeknik dan wujudkan masa depan yang lebih baik serta lebih cepat.

Jumat, 10 Mei 2013

PELUANG KESEMPATAN KERJA TINGGI UNTUK POLITEKNIK

Politeknik mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1982. Pada saat itu, pendidikan tinggi masih didominasi oleh institusi pendidikan jenjang sarjana. Karenanya pemerintah melalui Departemen Pendidikan menginginkan adanya institusi pendidikan yang dapat mengisi tenaga kerja ahli yang memiliki keterampilan untuk bekerja.

Pada tahun 2008 politeknik negeri yang ada di Indonesia sebanyak 26 buah. Bila dibandingkan jumlah penduduk di Indonesia dengan jumlah politeknik yang ada maka sangatlah kurang. Sebagai perbandingan, di Arab Saudi dengan penduduk 20 juta punya politeknik sebanyak 60 buah dan di Finlandia dengan penduduk 6 juta punya politeknik sebanyak 50 buah, sementara Indonesia dengan penduduk 220 juta lebih hanya punya 26 politeknik negeri dan beberapa politeknik swasta. Saat ini perbandingan politeknik dengan universitas masih tidak berimbang. Bila ingin meningkatkan mutu pendidikan maka rasio universitas dengan politeknik harus seimbang.

Pada saat ini di Indonesia terdapat sekitar 6.800 SMK yang tiap tahun meluluskan 1 juta lulusan. Jika saja 10 persen (100.000) lulusan SMK melanjutkan ke politeknik maka 26 politeknik negeri dan beberapa politeknik swasta yang ada di Indonesia tidak akan bisa menampung lulusan SMK. Kebanyakan politeknik negeri hanya menampung 1.500-an lulusan SMA/SMK sehingga jumlah politeknik mesti ditambah banyak di negeri ini.

Di sejumlah negara maju, meyakini bahwa program jalur pendidikan seperti politeknik merupakan andalan. Artinya, menjadi tumpuan bagi negara tersebut itu dalam membangun sistem kerja yang dapat sukses memasuki persaingan global. Dengan program berbasis keterampilan kerja dan vokasi, banyak negara berhasil membangun ekonomi mereka dan lapangan kerja banyak diisi tenaga-tenaga vokasi berilmu pengetahuan.

Salah satu tujuan didirikan pendidikan politeknik di Indonesia adalah untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri atau perusahaan (link and match), sehingga lulusan politeknik memiliki daya saing tinggi untuk mendapatkan pekerjaan.

Pendidikan politeknik diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja profesional pada level supervisi di industri. Pendidikan politeknik adalah pendidikan tinggi vokasi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu, maksimal jenjang pendidikannya setara dengan program sarjana.

Sistem penyelenggaraan pendidikan yang diterapkan di politeknik adalah sistem paket, dimana setiap mahasiswa wajib mengikuti semua mata kuliah yang tercantum dalam kurikulum. Sistem paket diterjemahkan sebagai jumlah mata kuliah dengan total SKS per semester. Di samping menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memiliki keterampilan, lulusan politeknik dididik untuk memiliki jiwa wirausaha, berbudaya, berwawasan lingkungan serta mampu bersaing di tingkat nasional maupun tingkat internasional.

Globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat menuntut tersedianya tenaga ahli yang terampil dan profesional dalam mengelola industri. Kebutuhan akan tenaga terampil dan profesional tersebut merupakan tugas bagi semua pihak khususnya bagi dunia pendidikan untuk memenuhinya. Meskipun secara kuantitatif cukup banyak lembaga yang bergerak di dunia pendidikan, namun lembaga yang menyelenggarakan pendidikan di jalur profesional relatif masih sangat kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan dunia industri. Terlebih jika dikaitkan dengan kualitas lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan di jalur pendidikan profesional tersebut, masih sangat terbatas jumlah lembaga pendidikan mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan kalangan industri.

Dalam rangka mengisi kebutuhan dunia industri dengan tenaga kerja yang handal dan profesional, politeknik memegang peranan yang sangat penting. Politeknik sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan lulusan siap kerja (karena merupakan jalur pendidikan professional) sangat diharapkan dan bahkan dituntut untuk dapat mempersiapkan lulusan berdaya saing tinggi dan secara optimal mampu memenuhi dunia industri.
Kuliah di politeknik memiliki prospek yang cerah. Bahkan saat ini kebutuhan akan tenaga ahli di bidang teknik semakin dibutuhkan. Hal ini mengingat perkembangan dunia industri di Indonesia yang semakin lama semakin berkembang. Namun masih banyak masyarakat yang memiliki pandangan yang salah mengenai politeknik. Mereka masih beranggapan jenjang diploma terutama teknik, tidak bergengsi dan tidak ada jaminan masa depan.

Politeknik menawarkan program pendidikan vokasi pada berbagai jenjang pendidikan. Sebagai pengakuan dan bukti kelulusan, pendidikan politeknik negeri memberikan ijazah dan hak untuk menggunakan gelar vokasi. Gelar vokasi terdiri atas Ahli Pratama (disingkat A.P) bagi lulusan program Diploma I, Ahli Madya (disingkat A.Md) bagi lulusan Program Diploma III, dan Sarjana Sains Terapan (disingkat S.ST) bagi lulusan Program Diploma IV yang ditempatkan di belakang nama pemilik hak atas penggunaan gelar yang bersangkutan.
Perkuliahan, sistem belajar mengajar dan kurikulum politeknik pun memiliki perbedaan dengan program studi jenjang sarjana. Untuk perkuliahan, politeknik menggunakan sistem seperti yang digunakan dalam industri. Salah satunya adalah jam kuliah yang menyerupai jam kerja. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa terbiasa dengan dunia kerja. Mahasiswa yang masuk politeknik seolah-olah sudah bekerja di suatu perusahaan. Lulusan politeknik disiapkan untuk mampu bekerja yang betul-betul mengembangkan keterampilan, untuk mencapai standar yang jelas, teliti, dan relevan di bidangnya masing-masing.

Berdasarkan data tingkat keterserapan dunia usaha dan dunia industri lulusan politeknik relatif tinggi. Ini berarti terdapat relevansi yang kuat antara kurikulum yang diterapkan dengan tuntutan lapangan kerja. Di saat krisis global masih berlangsung, dunia industri lebih banyak mencari sumber daya manusia (SDM) dari lulusan politeknik.

Namun, anehnya minat para lulusan SLTA atau masyarakat umumnya relatif rendah untuk menimba ilmu pada jalur pendidikan vokasional ini. Kenyataan di lapangan, betapa gelar kesarjanaan masih begitu kuat daya tariknya, meski nyatanya betapa besar angka penggangguran di level tersebut.

Banyak hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih tempat kuliah untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ada banyak yang berpendapat bahwa membuat keputusan yang tepat dalam memilih tempat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi menjadi penentu masa depan. Bergabunglah dengan politeknik dan wujudkan masa depan yang lebih baik serta lebih cepat. sumber: Abdul Rauf, http://kedubespanama.blogspot.com

Kamis, 09 Mei 2013

penegerian politeknik

Sambas--Satu lagi politeknik diresmikan penegeriannya. Sabtu 9 Maret 2013 Mendikbud Mohammad Nuh meresmikan penegerian Politeknik Sambas, Kalimantan Barat. Ikut menyaksikan peresmian ini antara lain anggota DPR RI Komisi X Zulfadhli dan Albert Yaputra, Dirjen Dikmen, Rektor Untan, Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti, serta Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Mendikbud menyatakan politeknik negeri Sambas memiliki peran strategis karena berada di daerah perbatasan dengan negara lain. Karena itu, menurut Nuh, penegerian politeknik Sambas ini memiliki misi bukan sekadar untuk meningkatkan kualitas SDM di Sambas tetapi juga meraih kembali marwah (kehormatan) bangsa. Politeknik Sambas harus bisa membangun daya bangsa.

Untuk itu Mendikbud mendorong agar Politeknik Sambas terus meningkatkan kualitasnya. Kalau kualitasnya baik, lanjutnya, bukan hanya warga Sambas yang akan kuliah, tetapi penduduk dari negara tetangga.
Dalam skala nasional, kata mantan Rektor ITS ini, Kemdikbud memiliki kebijakan dasar sekurang-kurangnya setiap daerah perbatasan memiliki satu perguruan tinggi negeri. "Hal ini akan menjadi sabuk pengaman nasional dari aspek sosial budaya," ujarnya.

Gubernur Kalimantan Barat dalam sambutan tertulisnya menyatakan dengan telah diresmikannya politeknik ini diharapkan masyarakat Sambas memasukkan putera-puterinya ke Politeknik Sambas.

Bupati Sambas,  Juliarti D. Alwi, mengatakan dengan pengembangan politeknik Sambas, diharapkan menjadi mitra dalam pengembangan SDM di Sambas. "Dengan dinegerikannya politeknik ini warga Sambas tak perlu jauh-jauh lagi kuliah ke Pontianak," ujarnya.(IH)

Rabu, 08 Mei 2013

Kenapa Perguruan Tinggi Negeri Harus Sampai ke Pelosok

Jakarta – Proses peralihan perguruan tinggi swasta menjadi perguruan tinggi negeri terus dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. “Pemerintah memiliki komitmen yang sangat kuat untuk memajukan dunia pendidikan, termasuk pendidikan tinggi,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, dalam acara serah terima aset dan penandatanganan nota kesepahaman empat perguruan tinggi swasta (PTS) yang akan dinegerikan. Ke empat PTS tersebut adalah Universitas Samudera Langsa, Universitas Sulawesi Barat, Politeknik Negeri Madiun, dan Politeknik Bengkalis. Acara berlangsung di Gedung D Kemdikbud, Jakarta, (29/6). 

“Perguruan tinggi negeri  tidak boleh hanya terkonsentrasi di kota besar, tapi harus sampai ke pelosok-pelosok sebagai simbol komitmen pemerintah,” ujar Menteri Nuh. Ia menambahkan, hak layanan pendidikan tinggi harus tersebar ke daerah-daerah sebagai bagian dari keadilan dunia pendidikan.

“Tidak adil kalau adik-adik kita yang di Langsa harus jauh-jauh kuliah ke Universitas Syaih Kuala, misalnya. Atau yang di Bengkalis harus naik perahu dulu ke Pekanbaru, Riau”. Karena itu, Menteri Nuh menegaskan, Kemdikbud akan menghadirkan perguruan tinggi negeri di lokasi masyarakat yang membutuhkan.

Setelah serah terima aset dan penandatanganan nota kesepahaman, selanjutnya Kemdikbud akan melanjutkan proses penegerian empat PTS tersebut. Menteri Nuh mengucapkan terima kasih kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota terkait serta yayasan, yang telah mengambil inisiatif untuk memulai berdirinya perguruan tinggi di wilayah masing-masing. “Tugas utama Anda sekalian sudah selesai. Sekarang bola ada di kementerian. Kami tentu ingin memberikan layanan terbaik,” katanya di hadapan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, serta pimpinan yayasan dan pimpinan perguruan tinggi yang hadir.

Menteri Nuh mengatakan, untuk PTS yang statusnya universitas, penegeriannya harus berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres).  Sedangkan untuk politeknik, penegeriannya berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud). Karena itu, untuk Poltek Madiun dan Poltek Bengkalis, Menteri Nuh menjanjikan Permen penegeriannya akan dikeluarkan sekitar pertengahan Juli 2012.
“Kami juga akan usahakan Perpres untuk universitas bisa cepat keluar,” ucapnya. Proses penegerian untuk universitas memakan waktu lebih lama karena Kemdikbud harus melakukan koordinasi dengan Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi, Kementerian Keuangan, dan Sekretariat Negara.

Selasa, 07 Mei 2013

Politeknik menghasilkan mahasiswa siap kerja

Bukan rahasia lagi jika banyak lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Hal ini didasari kenyataan bahwa lapangan kerja rata-rata hanya mampu menyerap 37 persen lulusan perguruan tinggi. Namun berbeda halnya dengan lulusan politeknik yang lulusannya banyak dicari perusahaan.

Menurut Agus Setiawan, pembantu direktur III Politeknik Negeri Jakarta, daya serap lulusan politeknik di dunia kerja cukup tinggi.

"Rata-rata lulusan Politeknik dari mulai waktu tunggu kelulusan sampai mendapat pekerjaan hanya dibutuhkan waktu 3 bulan," katanya dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com.

Keterampilan para mahasiswa lulusan politeknik, terang Agus, karena prosentase prakteknya mencapai 60 persen dan teori maksimal 40 persen. "Selain itu, pada semester 6, mahasiwa Politeknik akan mendapatkan training atau PKL ke berbagai perusahaan selama tiga bulan," paparnya.

Selama menempuh studi di politeknik, mahasiswa wajib menerima pelajaran 40 jam per minggu dengan mengikuti peraturan akademik. Para mahasiswa juga lebih difokuskan pada implementasi teknologi terapan sehingga tidak ada "jurang" antara ilmu dan teori yang dipelajari dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

"Mahasiswa politeknik dituntut disiplin yang cukup ketat, agar mereka terbiasa dengan aturan-aturan yang diterapkan di dunia industri," papar Agus.

Sekitar 80 persen lulusan politeknik bekerja di dunia Industri/usaha, 10 persen menjadi pegawai negeri sipil dan sisanya bekerja BUMN. Politeknik juga melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan yang langsung menampung kerja para lulusan.

Kemudahan mendapatkan pekerjaan juga dirasakan Yulilanti Indah Purnamaningrum, lulusan Politeknik Negeri Jakarta tahun 2011 jurusan teknik sipil. "Bahkan sebelum lulus pun kami sudah diminta langsung bekerja," jelas Lee, panggilan akrabnya.

Meski begitu Lee memilih tidak mengambil tawaran bekerja tersebut karena akan melanjutkan studi ke jenjang S1 di luar negeri.

Politeknik menerima calon mahasiswa dari lulusan SMA dan sederajat. Seperti halnya universitas negeri, politeknik negeri juga puya seleksi nasional mahasiswa baru layaknya seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Seleksi masuk yang dinamakan ujian masuk politeknik negeri (UMPN) ini memungkinkan calon mahasiswa di seluruh Indonesia bisa memilih politeknik secara lintas daerah.

Sumber: kompas.com

Sabtu, 04 Mei 2013

Lulusan Pertama Politap Hebat bisa Terserap Habis

Industri perkebunan dan pertambangan akan menyerap mayoritas lulusan pertama Politeknik Ketapang (Politap). Estimasinya, untuk perkebunan saja menyerap 405 tenaga ahli madya untuk level asisten kebun.
Dengan demikian, pemenuhan tenaga kerja untuk sektor primadona di Ketapang, dapat dipenuhi oleh masyarakat setempat, dan dapat pula mempunyai posisi yang cukup strategis. “Jumlah (yang terserap) tersebut untuk mendukung sekitar 40 perkebunan kelapa sawit yang sudah aktif dan berproduksi,” kata Direktur Politap, Dr Ir Nurmala MM.

Sementara program studi teknologi pengolahan hasil perkebunan (TPHP) Politeknik Ketapang baru bisa meluluskan angkatan pertama sebanyak 65 sarjana. Kontribusinya sekitar 16,05 persen dari kebutuhan di perusahaan. Sedangkan program studi teknik pertambangan, baru bisa memberikan kontribusi sekitar 31, 46 persen melalui lulusan angkatan pertamanya dari perkiraan jumlah tenaga kerja yang diperlukan 178 orang.
Dia menambahkan, untuk prodi perawatan dan perbaikan mesin baru mampu memberikan kontribusi sekitar 7,92 persen dari lulusan angkatan pertamanya yang saat ini tersebar baik di perusahaan pertambangan maupun perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Data ini menggambarkan bahwa masih sangat banyak diperlukan tenaga kerja lulusan Politeknik Ketapang untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan tenaga kerja industri terutama pada perusahaan-perusahaan teknik pertambangan dan perkebunan kelapa sawit. “Kedua jenis industri tersebut merupakan prioritas utama pengembangan industri di Indonesia pada saat ini dan potensinya dimiliki oleh Kabupaten Ketapang,” tambah Nurmala.

Ditinjau dari sumber daya manusia, lanjut Nurmala, saat ini Politeknik Ketapang didukung oleh 20 tenaga dosen berpendidikan strata 2 (S2), sembilan tenaga berpendidikan strata 1 (S1), dan 20 tenaga berpendidikan diploma IV (DIV).

Dengan kemampuan yang dimiliki, Nurmala sangat optimis, setelah menyandang status negeri, Politap mampu memberikan kontribusi banyak untuk mencetak sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas yang bersaing dengan sumber daya dari luar Ketapang.

Politeknik Negeri Ketapang hanya tinggal menunggu waktu, walaupun dari segi usia pendirian masih relatif muda (4 tahun) tapi kiprahnya dalam memasok kebutuhan tenaga kerja profesional di sektor industri memang tidak diragukan dan sangat membanggakan,” ucapnya.

Jumat, 03 Mei 2013

Polindra Mengajukan Audiensi Penegerian

Perwakilan dari Forum Dosen Politeknik Indramayu (POLINDRA) mendatangi kantor Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Indramayu pada hari Senin (25/03). Kedatangan mereka dalam rangka mengajukan surat permohonan audiensi penegerian POLINDRA. Hal tersebut disampaikan Ketua Forum Dosen POLINDRA, Karsid, ST, MT, MSc.

Sebelumnya, pada tahun 2012 POLINDRA mendapatkan dana hibah dari DIKTI untuk melakukan studi kelayakan tentang “Alih status POLINDRA dari PTS menjadi PTN”. Berdasarkan hasil studi kelayakan, semua syarat untuk alih status seperti dokumen akademik, dan lain-lain sudah terpenuhi. Di samping itu, mayoritas masyarakat Indramayu (92%) menginginkan POLINDRA berstatus negeri yang pada akhirnya berdampak positif baik dari sisi ekonomi maupun sosial budaya. “Masalahnya adalah dalam proses alih status tersebut harus ada dukungan dari PEMDA dan DPRD Indramayu karena aset tanah dan bangunan POLINDRA adalah milik PEMDA Indramayu. Selain itu, ketika POLINDRA beralih status menjadi PTN, dosen dan karyawan POLINDRA tidak secara otomatis menjadi PNS, sehingga perlu adanya dukungan PEMDA untuk pembiayaan operasional kampus selama masa transisi tersebut” jelas Karsid, ST, MT, MSc.

Pihak DIKTI sendiri terus mendorong agar POLINDRA segera mengajukan proses alih status tersebut. Menurut pihak DIKTI bahwa sebisa mungkin dokumen pengajuan alih status tersebut harus sudah diajukan sebelum akhir Mei 2013. Seandainya akhir Mei 2013 dokumen pengajuan alih status penegerian belum masuk, maka kemungkinan besar Kabupaten Indramayu akan kehilangan kesempatan emas untuk memiliki Politeknik Negeri.

Kamis, 02 Mei 2013

Politeknik negeri di karesidenan madiun

Peralihan status menjadi Politeknik Negeri Madiun yang sembilan tahun dinantikan, pemkot akhirnya mendapatkan titik terang. Terkait alih status Politeknik Madiun dari PTS menjadi PTN. Sesuai jadwal, di ruang sidang Ditjen Dikti, Kemendikbud Jakarta, pada tanggal 29-06-2012, wali kota Bambang Irianto menandatangani berita acara serah terima aset dan nota kesepahaman penegerian Poltek Madiun. Alhamdulillah, berkat kerja keras dan do’a oleh berbagai elemen yang sangat konsen dengan terwujudnya PTN di Kota Madiun, berdasar pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 66 Tahun 2012 maka Politeknik Madiun dinyatakan resmi menjadi Politeknik Negeri Madiun (PNM).

Berkenaan dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 66 Tahun 2012 tentang Pendirian, Organisasi, dan Tata Kerja Politeknik Negeri Madiun; berada dibawah tanggung jwab langsung dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan pembinaan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

Politeknik Negeri Madiun juga memiliki kegiatan tahunan yang patut di banggakan yaitu selalu mengikuti lomba robot cerdas tiap tahun.Tim Robotika Politeknik Madiun awal berdiri pada tanggal 28 November 2007 dengan nama ”KUMBANG” yang bertujuan untuk mengikuti KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia) 2008. Tim ini diprakarsai oleh Dosen pembimbing dari Program Studi Teknik Komputer Politeknik Madiun sendiri dan mendapat sambutan positif dari Mahasiswa. Namun, tidak semua mahasiswa bisa masuk dalam tim ini karena adanya sistem seleksi yg begitu ketat. Dan pada tahun 2008 Robot dari Politeknik Madiun ”tim KUMBANG” mendapat peringkat 5 besar dari KRCI regional IV.

Kemudian pada tahun 2009 tim ini berganti nama menjadi ”THE BEETLE ROBOTEAM” bertujuan untuk mengikuti KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia) 2009 dengan mengikut-sertakan 2 Robot yaitu CHU-THANK (divisi berkaki) dan BEETLE-BOX (divisi beroda). Tetapi semua tak berjalan mulus, banyak kendala yang dihadapi seperti kurangnya sarana dan minimnya dana. Namun dengan semangat dan tekad para anggota, semua itu dapat dihadapi karena sesuai motto Tim tersebut, yaitu ”STRUGGLE FOREVER – FOREVER STRUGGLE”. Dan dari kedua robot ini ”THE BEETLE ROBOT TEAM” mendapat peringkat 7 pada divisi berkaki dari 16 peserta, dan peringkat 8 pada divisi beroda) dari 22 peserta KRCI 2009 regional IV.

Pada tahun berikutnya “THE BEETLE ROBOTEAM” tidak mengalami perubahan nama team saat mengikuti ajang KRI / KRCI ( Kontes Robot Indonesia / Kontes Robot Cerdas Indonesia) 2010 Regional IV. Kali ini The Beetle Roboteam tetap mengikuti 2 divisi yaitu berkaki dan beroda. Dengan Robot CHU-TANK’E (evolution) dan “Beetle Box’E (evolution). Tim ketiga ini berdiri dari kemandirian mahasiswa yg dibimbing oleh dosen yang berkopeten di bidang robotika. Dan pada tahun ini kedua robot tersebut masuk 5 besar KRCI 2010 regional IV dari total 47 peserta. Pada tahun ini jugalah pertama kalinya ”THE BEETLE ROBOTEAM” ikut serta dalam ajang ”TECHNOCORNER” (Kejuaraan Robot ”Line tracer” yang diselenggarakan oleh UGM).

Di tahun yang sama pada bulan November ada perubahan nama tim dari “THE BEETLE ROBOTEAM” menjadi ”THE POLMA ROBOTEAM”. Setelah perubahan nama team, ”THE POLMA ROBOTEAM” mengikuti ajang Java Robot Contest (JRC) 2010 Mendiknas Cup tingkat Nasional di ITS-Surabaya. Kali ini ”THE POLMA ROBOTEAM” mengirimkan 2 robot, yaitu AL-Fath dan BrottoSeno pada divisi Line Tracer Micro. Dari 83 peserta, robot AL-Fath masuk 8 besar dan robot BrottoSeno bisa meraih 2nd Runner Up Line Tracer Micro tingkat Nasional.

Awal tahun 2011, event besar yang ditunggu telah tiba waktunya yaitu Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2011, berbekal pengalaman yang telah didapat sebelumnya ”The Polma Roboteam” menjadi salah satu tim peserta kontes dengan mengikutkan dua robot, beroda dan berkaki pada satu divisi perlombaan yaitu Robot Cerdas Pemadam Api. Namun Tahun ini peraturan perlombaan pada KRI/KRCI mengalami perubahan/pengembangan dari sebelumnya, sehingga menjadi tantangan baru bagi kami.

Al-fath pada divisi beroda dan Brontoseno pada divisi robot berkaki, kedua robot merupakan pengembangan dari robot sebelumnya sehingga memiliki kelebihan pada sistem yang digunakan. Namun pada Event tahun ini keberuntungan belum memihak pada The Polma Roboteam, selain karena belum terbiasa dengan peraturan perlombaan yang baru, beberapa faktor error juga datang pada robot Brontoseno. Sehingga pada tahun ini kami hanya masuk pada seperempat final atau 8 besar dari kontes tersebut. Namun hasil tersebut tidak memutuskan semangat kami, kami akan terus berusaha untuk lebih baik dan selalu mengembangkan Robot kami menjadi yang terbaik.

Rabu, 01 Mei 2013

PENERIMAAN MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI

Dibuka pendaftaran calon mahasiswa baru angkatan 2013 program Beasiswa Bidikmisi bagi SMA/SMK/MA/ MAK atau yang sederajat lulusan tahun 2012 dan calon lulusan tahun 2013 yang tidak mampu secara ekonomi dan berprestasi secara Akademik.
Pendaftaran dilaksanakan sampai dengan tanggal 26 April 2013
Pengumuman Hasil Seleksi.
  • Hasil seleksi administratif diumumkan melalui website http://www.polije.ac.id atau akan disampaikan melalui surat ke sekolah masing-masing melalui Guru Bimbingan Konseling (BK) tanggal 2 Mei 2013.
  • Calon mahasiswa yang lolos seleksi administratif wajib mengikuti:
    • Tes Kesehatan tanggal 6 s.d 10 Mei 2013
  • Pengumuman kelulusan tanggal 22 Mei 2013
  • Daftar Ulang tanggal 23 s.d 31 Mei 2013.
Beasiswa diberikan sejak calon mahasiswa dinyatakan diterima di Perguruan Tinggi selama 8 (delapan) semester untuk program DIV dan selama 6 (enam) semester untuk program DIII dengan ketentuan mahasiswa berstatus mahasiswa aktif.
Dana beasiswa yang diberikan adalah biaya pendidikan dan bantuan biaya hidup sebesar Rp. 650.000,- / bulan selama menempuh pendidikan di Politeknik Negeri Jember
Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran

PERSYARATAN

Persyaratan untuk pendaftar tahun 2013 adalah sebagai berikut:
  • Siswa SMA/SMK/MA/MAK  atau  bentuk  lain  yang  sederajat  yang  akan  lulus  pada tahun 2013;
  • Lulusan  tahun 2012 yang bukan penerima Bidikmisi dan  tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan tinggi;
  • Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun;
  • Tidak mampu secara ekonomi sebagai berikut:
  • Pendapatan  kotor  gabungan  orangtua/wali  (suami istri) sebesar-besarnya Rp 3.000.000,- per  bulan.  Pendapatan  yang  dimaksud  meliputi  seluruh penghasilan  yang  diperoleh.  Untuk  pekerjaan  non  formal/informal  pendapatan yang dimaksud adalah rata rata penghasilan per bulan dalam satu tahun terakhir.  
  • Pendapatan  kotor  gabungan  orangtua/wali  dibagi  jumlah  anggota  keluarga sebesar-besarnya Rp 750.000,- setiap bulannya; 
  • Pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4.
  • Berpotensi akademik baik, yaitu direkomendasikan sekolah.

TATA CARA PENDAFTARAN

Tata  cara  pendaftaran  Bidikmisi  melalui  Seleksi  Mandiri perguruan tinggi secara on-line adalah sebagai berikut.

1.  Tahapan pendaftaran Bidikmisi
  • Sekolah  mendaftarkan  diri  sebagai  instansi  pemberi  rekomendasi  ke http://daftar.bidikmisi.dikti.go.id/sekolah/daftar  dengan  melampirkan  hasil pindaian (scan) (Lampiran 2 bagian F) untuk mendapatkan nomor Kode Akses Sekolah.
  • Ditjen  dikti memverifikasi  pendaftaran  dalam  kurun waktu  1  x  24  jam  pada hari dan jam kerja.
  • Sekolah  merekomendasikan  masing-masing  siswa  melalui http://daftar.bidikmisi.dikti.go.id/sekolah/login  menggunakan  kombinasi NPSN dan Kode akses yang telah diverifikasi.
  • Sekolah  memberikan  nomor  pendaftaran  dan  kode  akses  kepada  masing masing siswa yang sudah direkomendasikan.
  • Siswa  mendaftar  melalui  laman  http://daftar.bidikmisi.dikti.go.id/siswa/login dan menyelesaikan semua tahapan yang diminta didalam sistem pendaftaran