Kamis, 02 Mei 2013

Politeknik negeri di karesidenan madiun

Peralihan status menjadi Politeknik Negeri Madiun yang sembilan tahun dinantikan, pemkot akhirnya mendapatkan titik terang. Terkait alih status Politeknik Madiun dari PTS menjadi PTN. Sesuai jadwal, di ruang sidang Ditjen Dikti, Kemendikbud Jakarta, pada tanggal 29-06-2012, wali kota Bambang Irianto menandatangani berita acara serah terima aset dan nota kesepahaman penegerian Poltek Madiun. Alhamdulillah, berkat kerja keras dan do’a oleh berbagai elemen yang sangat konsen dengan terwujudnya PTN di Kota Madiun, berdasar pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 66 Tahun 2012 maka Politeknik Madiun dinyatakan resmi menjadi Politeknik Negeri Madiun (PNM).

Berkenaan dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 66 Tahun 2012 tentang Pendirian, Organisasi, dan Tata Kerja Politeknik Negeri Madiun; berada dibawah tanggung jwab langsung dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan pembinaan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

Politeknik Negeri Madiun juga memiliki kegiatan tahunan yang patut di banggakan yaitu selalu mengikuti lomba robot cerdas tiap tahun.Tim Robotika Politeknik Madiun awal berdiri pada tanggal 28 November 2007 dengan nama ”KUMBANG” yang bertujuan untuk mengikuti KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia) 2008. Tim ini diprakarsai oleh Dosen pembimbing dari Program Studi Teknik Komputer Politeknik Madiun sendiri dan mendapat sambutan positif dari Mahasiswa. Namun, tidak semua mahasiswa bisa masuk dalam tim ini karena adanya sistem seleksi yg begitu ketat. Dan pada tahun 2008 Robot dari Politeknik Madiun ”tim KUMBANG” mendapat peringkat 5 besar dari KRCI regional IV.

Kemudian pada tahun 2009 tim ini berganti nama menjadi ”THE BEETLE ROBOTEAM” bertujuan untuk mengikuti KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia) 2009 dengan mengikut-sertakan 2 Robot yaitu CHU-THANK (divisi berkaki) dan BEETLE-BOX (divisi beroda). Tetapi semua tak berjalan mulus, banyak kendala yang dihadapi seperti kurangnya sarana dan minimnya dana. Namun dengan semangat dan tekad para anggota, semua itu dapat dihadapi karena sesuai motto Tim tersebut, yaitu ”STRUGGLE FOREVER – FOREVER STRUGGLE”. Dan dari kedua robot ini ”THE BEETLE ROBOT TEAM” mendapat peringkat 7 pada divisi berkaki dari 16 peserta, dan peringkat 8 pada divisi beroda) dari 22 peserta KRCI 2009 regional IV.

Pada tahun berikutnya “THE BEETLE ROBOTEAM” tidak mengalami perubahan nama team saat mengikuti ajang KRI / KRCI ( Kontes Robot Indonesia / Kontes Robot Cerdas Indonesia) 2010 Regional IV. Kali ini The Beetle Roboteam tetap mengikuti 2 divisi yaitu berkaki dan beroda. Dengan Robot CHU-TANK’E (evolution) dan “Beetle Box’E (evolution). Tim ketiga ini berdiri dari kemandirian mahasiswa yg dibimbing oleh dosen yang berkopeten di bidang robotika. Dan pada tahun ini kedua robot tersebut masuk 5 besar KRCI 2010 regional IV dari total 47 peserta. Pada tahun ini jugalah pertama kalinya ”THE BEETLE ROBOTEAM” ikut serta dalam ajang ”TECHNOCORNER” (Kejuaraan Robot ”Line tracer” yang diselenggarakan oleh UGM).

Di tahun yang sama pada bulan November ada perubahan nama tim dari “THE BEETLE ROBOTEAM” menjadi ”THE POLMA ROBOTEAM”. Setelah perubahan nama team, ”THE POLMA ROBOTEAM” mengikuti ajang Java Robot Contest (JRC) 2010 Mendiknas Cup tingkat Nasional di ITS-Surabaya. Kali ini ”THE POLMA ROBOTEAM” mengirimkan 2 robot, yaitu AL-Fath dan BrottoSeno pada divisi Line Tracer Micro. Dari 83 peserta, robot AL-Fath masuk 8 besar dan robot BrottoSeno bisa meraih 2nd Runner Up Line Tracer Micro tingkat Nasional.

Awal tahun 2011, event besar yang ditunggu telah tiba waktunya yaitu Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2011, berbekal pengalaman yang telah didapat sebelumnya ”The Polma Roboteam” menjadi salah satu tim peserta kontes dengan mengikutkan dua robot, beroda dan berkaki pada satu divisi perlombaan yaitu Robot Cerdas Pemadam Api. Namun Tahun ini peraturan perlombaan pada KRI/KRCI mengalami perubahan/pengembangan dari sebelumnya, sehingga menjadi tantangan baru bagi kami.

Al-fath pada divisi beroda dan Brontoseno pada divisi robot berkaki, kedua robot merupakan pengembangan dari robot sebelumnya sehingga memiliki kelebihan pada sistem yang digunakan. Namun pada Event tahun ini keberuntungan belum memihak pada The Polma Roboteam, selain karena belum terbiasa dengan peraturan perlombaan yang baru, beberapa faktor error juga datang pada robot Brontoseno. Sehingga pada tahun ini kami hanya masuk pada seperempat final atau 8 besar dari kontes tersebut. Namun hasil tersebut tidak memutuskan semangat kami, kami akan terus berusaha untuk lebih baik dan selalu mengembangkan Robot kami menjadi yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar