Sabtu, 27 April 2013

KPH Saradan Waspadai Kebakaran Hutan

Salah satu mahasiswa politeknik negeri Madiun bermukim di sekitar Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Saradan, Jawa Timur yang saat ini mewaspadai wilayah hutan di tepi jalan raya karena rawan kebakaran.

"Kebakaran kerap mengancam hutan yang berdekatan dengan jalan raya. Kondisi tersebut terjadi karena pengguna jalan teledor dan membuang puntung rokok sembarangan hingga memicu kebakaran. Jika tidak dipadamkan bisa meluas," kata Wakil Administratur KPH Saradan Andik Iswindarto.

Menurut dia, wilayah hutan yang rawan kebakaran saat musim kering seperti ini antara lain BKPH Petung, BKPH Wilangan Utara, serta BKPH Jati Ketok Utara. Wilayah hutan tersebut terletak di pinggir jalan nasional ruas Saradan-Wilangan.

"Kebakaran hutan di wilayah pinggir jalan raya ini yang terakhir terjadi pada pekan lalu, tepatnya di daerah Petung.Beruntung kebakaran tidak meluas, hanya sekitar setengah hektare saja dan sudah dapat dipadamkan. Tidak ada kerugian material karena api hanya membakar semak dan bukan pohon jati yang sudah dewasa," terang Andik.

Secara total, lanjutnya, kasus kebakaran hutan di wilayah KPH Saradan tahun ini hanya melanda sekitar 8,5 hektare. Itupun semuanya terjadi di hutan jati yang telah berumur dewasa, sehingga tidak mati.

"Sejauh ini belum ada kerugian material, namun kami terus mengantisipasi agar kebakaran tidak meluas. Jika kebakaran tersebut melanda pohon jati berumur lima tahun ke bawah pasti pohonnya mati dan rugi," kata dia.

Guna mengantisipasi kebakaran hutan, selama musim kering ini pihaknya telah membangun tiga posko di hutan yang terletak di jalur jalan provinsi. Petugas yang ada di posko ini siap diterjunkan sewaktu-waktu jika terjadi kebakaran hutan.

Posko tersebut juga dilengkapi mobil pemadam kebakaran atau damkar. Mobil tersebut merupakan modifikasi petugas KPH Saradan yang dilengkapi dengan tangki air di bak belakangnya.

"Kapasitas air di mobil damkar tersebut mencapai 1.200 liter. Paling tidak bisa digunakan sekitar 30 menit untuk melumpuhkan api. Kami juga minta warga tidak membuang puntung rokok sembarangan," tambahnya.

Selain mobil damkar modifikasi, pihaknya juga menyiapkan satgas damkar. Satgas ini terdiri dari petugas Perhutani serta masyarakat sekitar hutan. Anggota satgas ini bertugas untuk menjaga hutan Saradan dari ancaman kebakaran selama musim kering terjadi.

Pihaknya memprediksi, intensitas kebakaran hutan akan mulai menurun pada pertengahan Oktober mendatang sebab musim hujan akan segera tiba. Wilayah hutan KPH Saradan mencapai 34 ribu hektare yang terdapat di Kabupaten Madiun, Nganjuk, Ngawi, dan Bojonegoro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar